Sunday, November 27, 2011

Tekhnik Pengambilan Urine, Feses, dan Sputum

Pengambilan Urine
Beberapa jenis pemeriksaan memerlukan spesimen urine. Pemeriksaan ini meliputi:
1. Bilirubin. Pemeriksaan yang bertujuan untuk mendeteksi penyakit obstruksi saluran empedu, penyakit hepar, kanker hepar dan lain-lain.

Cara:
a. Gunakan Ictotet
b. Teteskan urine kurang lebih 5 tetes
c. Masukkan tablet dan tambahkan 2 tetes air
d. Hasil positif jika warna biru atau ungu
e. Bila merah berarti hasilnya negatif


2. Asam urat. Pemeriksaan asam urat bertujuan untuk mendeteksi berbagai kelainan penyakit ginjal, eklamsia, keracunan timah hitam, leukemia dengan diet tinggi purin, kolitis ulserativa dan lain-lain.

3. Pemeriksaan lain, seperti urobilinogen untuk menentukan kadar kerusakan hepar, penyakit hemolitik dan infeksi berat. Pemeriksaan urinalisis seperti berat jenis urine, kadar glukosa, keton, dan lain-lain. Perneriksaan kadar protein dalam urine untuk menentukan kadar kerusakan glomerulus.

Alat dan bahan
1. Sarung tangan
2. Botol penampung urine

Prosedur
1. Cuci tangan
2. Gunakan sarung tangan
3. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
4. Tampung urine 24 jam
5. Ambil sebagian urine dan masukkan ke dalam botol secukupnya
6. Catat tanggal pengambilan dan beri label
7. Buka sarung tangan
8. Cuci tangan
Pengambilan Feses
Pemeriksaan dengan menggunakan spesimen feses bertujuan untuk mendeteksi adanya kuman, seperti kelompok salmonela, sigela, sherichia coil, stafilokokus, dan lain-lain.

Alat dan bahan
1. Sarung tangan
2. Spatel steril
3. Penampung feses

Prosedur
1. Cuci tangan
2. Gunakan sarung tangan
3. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
4. Tampung bahan dengan menggunakan spatel steril
5. Tempatkan ke dalam wadah steril dan ditutup rapat
6. Feses jangan tercampur dengan urine
7. Jangan diberikan barium atau minyak mineral yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri
8. Buka sarung tangan
9. Catat tanggal pengambilan dan beri label
10. Cuci tangan.
Pengambilan Sputum
Pemeriksaan dengan menggunakan spesimen sekret atau sputum bertujuan untuk mendeteksi adanya kuman, seperti tuberkulosis pulmonal, bakteri pneumonia, bronkitis kronis, dan bronkiektasis.

Alat dan bahan
1. Sarung tangan
2. Penampung sputum

Prosedur
1. Cuci tangan
2. Gunakan sarung tangan
3. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
4. Anjurkan klien untuk batuk agar mengeluarkan sputum dan tampung
5. Pertahankan agar wadah dalam keadaan tertutup
6. Jika kultur untuk pemeriksaan BTA, ikuti instruksi yang ada pada botol penampung biasanya diperlukan 5-10 cc sputum yang dilakukan secara 3 hari berturut-turut
7. Buka sarung tangan
8. Catat tanggal pengambilan dan beri label
9. Cuci tangan.

Pustaka
Buku Saku Praktikum Keperawatan Anak Oleh A. Aziz Alimul Hidayat

0 Post a Comment:

Post a Comment