Showing posts with label HEMATOLOGI. Show all posts
Showing posts with label HEMATOLOGI. Show all posts

Monday, April 14, 2014

Memipet Darah dengan Mulut


Memipet darah melalui mulut biasanya dilakukan pada pemeriksaan yang menggunakan pipet seperti pemeriksaan LED (Laju Endap Darah), pemeriksaan hemoglobin cara Sahli, dan pemeriksaan lainnya. Pemeriksaan darah darah ini dilakukan di laboratorium hematologi sederhana, entah alasan apa atau karena keterbatasan alat sehingga banyak yang masih menggunakan cara yang sangat ekstrim yaitu menghisap darah dengan mulut. Di Indonesia mungkin teknik ini sudah punah 6 tahun belakangan ini.

Tapi sampai sekarang belum diketahui secara pasti apakah teknik itu sudah benar-benar punah atau masih diajarkan hingga saat ini. Hal ini juga mungkin dimaklumi karena belum terpikir menggunakan alat bantu atau alasan lainnya, sehingga teknik ini masih diajarkan dan diujikan ketika ujian praktek. Cara ini tentu sangat berbahaya, apalagi jika diterapkan dalam lingkungan kerja.

Foto di atas adalah bukti sejarah memang pernah ada yang melakukannya. Atau mungkin kamu juga adalah satu praktisinya? Atau jangan-jangan kamu adalah satu korban korban menghisap darah hingga masuk ke mulut? Mengerikan bukan.

Apalagi kita tentu mengetahui bahwa darah merupakan media terbaik untuk pertumbuhan bakteri. Jika cara ini masih diterapkan di rumah sakit tentu sangat melanggar SOP. Jika kamu masih melakukannya ada baiknya memeriksakan diri dari kemungkinan penyakit menular lewat darah. Khawatir kamu sudah menjadi carrier berbagai macam penyakit.

Oleh : www.twitter.com/AnalisMuslim

Tuesday, January 7, 2014

Eosinofil

Eosinofil memiliki diameter kira-kira 8 μm dengan inti sel biasanya berupa bilobus, kadang dapat ditemui tiga atau lebih lobus. Eosinofil ditandai oleh granul kristaloid besar yang dikenal sebagai granul  spesifik atau sekunder, berwarna merah terang setelah pewarnaan dengan zat pewarna asam seperti eosin pada mikroskop cahaya.
Pembentukan eosinofil terjadi di sum-sum tulang yang merupakan tempat terjadinya hematopoiesis. Pematangan granulosit ditandai dengan sintesis protein oleh retikulum endoplasma kasar dan  kompleks Golgi dalam dua tahap. Tahap pertama, protein yang dihasilkan akan dikemas dalam granul  azurofilik. Pada tahap kedua, protein yang dihasilkan dikemas dalam granul spesifik yang digunakan untuk  berbagai aktivitas.
Diferensiasi eosinofil terjadi akibat pengaruh dari T-cell derived eosinophilopoietic cytokines dan  growth factor yaitu interleukin-5 (IL-5), interleukin-3 (IL-3), dan Granulocyte/Macrophage-Colony Stimulating Factor (GM-CSF). IL-3 dan GM-CSF memiliki peran dalam hematopoiesis turunan sel darah yang lain, sedangkan IL-5 bersifat lebih spesifik terhadap perkembangan dari eosinofil
Eosinofil memiliki fungsi yang dijalankan dalam peran yang berbeda, yaitu dalam peran efektor dan peran kolaboratif. Eosinofil memiliki kemampuan melakukan fagositosis dan eliminasi bakteri dan mikroorganisme lainnya. Eosinofil menghasilkan dua mediator lipid yang terlibat dalam penyakit alergi  (termasuk asma) yaitu leukotrien C4 dan PlateletActivating Factor (PAF). Mediator tersebut menyebabkan kontraksi otot polos saluran napas, meningkatkan produksi mukus, meningkatkan permeabilitas vaskular, dan membantu infiltrasi eosinofil dan neutrofil. Eosinofil diyakini memiliki kemampuan untuk bekerja sama dengan limfosit dan sel imun serta mesenkimal lain yang berperan dalam kesehatan dan penyakit, seperti kemampuan berperan sebagai antigen presenting cell (APC)

Sumber : Demas Nico M. Manurung, Ellyza Nasrul, Irvan Medison , Gambaran Jumlah Eosinofil Darah Tepi Penderita Asma Bronkial di Bangsal Paru RSUP Dr. M. Djamil Padan, Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, Jurnal Kesehatan Andalas. 2013

Thursday, January 2, 2014

Pengaruh vitamin terhadap Leukosit


Pertahanan tubuh manusia tidak lepas dari peranan leukosit. Leukosit merupakan sel yang dapat merespon adanya benda-benda asing yang masuk ke dalam tubuh yang dapat menimbulkan peradangan dan infeksi. Pada umumnnya, leukosit mempunyai berbagai macam jenis dan fungsi. Secara garis besar, jenis-jenis leukosit memiliki tugas yang sama yaitu sebagai pertahanan terhadap benda asing yang masuk ke dalam tubuh. Jenis-jenis leukosit tersebut yaitu neutrofil, eosinofil, basofil, limfosit, dan monosit. Sistem pertahanan tubuh tidak selamanya mampu untuk melawan benda asing, misalnya virus, bakteri patogen, atau produk-produk bakteri. Oleh karena itu, perlu adanya dukungan untuk meningkatkan daya guna leukosit, yaitu berupa zat nonenzimatik. Zat nonenzimatik tersebut dapat berupa vitamin. Vitamin yang berperan dalam perbaikan sel yaitu vitamin C dan E. Vitamin E digunakan untuk mempertahankan dan melindungi lipid di dalam tubuh, sedangkan vitamin C berfungsi untuk melindungi cairan dalam tubuh, seperti plasma darah. Selain itu, vitamin C melindungi bagian darah yang sensitif terhadap oksidan dan melindungi vitamin. Vitamin E itu terbagi menjadi 2 jenis yaitu tokoferol dan tokotrienol. Tokotrienol diyakini memiliki sifat antioksidan tinggi yaitu 50 kali lebih besar dalam induksi peroksidasi lipid dan 6,5 kali lebih besar sebagai pelindung dari kerusakan oksidatif sitokrom bila P-450 dibandingkan dengan α-tokoferol. Menurut fungsinya di dalam tubuh, vitamin E memegang peranan penting dalam perbaikan sel.

Tuesday, June 25, 2013

VeinViewer - Melihat vena lebih mudah


Alat ini sangat populer pada tahun 2007, rumah sakit yang pertama kali menggunakannya adalah Memphis Amerika Serikat berbasis Methodist Le Bonheur Healthcare. Alat ini dinamakan  VeinViewer atau contrast enhancer (VCE). VeinViewer merupakan alat untuk melihat vena lebih jelas dengan menggunakan kamera infra-merah sehingga darah (pembuluh darah) terlihat jelas dengan memproyeksikan gambar vena secara real time pada kulit. Alat ini meningkatkan kontras vena menggunakan software, dan memproyeksikan gambar vena ke permukaan kulit. VCE juga menggunakan software untuk menyelaraskan gambar yang diproyeksikan dengan vena sampai 0,06 mm. Dengan alat  ini, dokter, perawat, analis kesehatan dan profesional kesehatan lainnya dapat menemukan pembuluh darah dengan mudah dan menghindari suntikan berkali-kali kepada pasien. Puncture vena atau pengumpulan spesimen darah dari vena, biasanya dilakukan oleh perawat dan bersifat invasif, menyakitkan dan sering berkali-kali dilakukan. Menurut sebuah artikel dalam Journal of Phlebotomy, diperkirakan satu miliar vena puncture dilakukan setiap tahun. Dalam satu studi pada Journal of Nursing, jumlah jarum suntik untuk kateter yang berhasil berkisar dari satu sampai setidaknya 14. 90% dari pasien rawat inap memerlukan IV perifer dan sekitar 25% pasien memerlukan akses vena sentral yang terdiri dari tabung fleksibel kecil yang ditanam di bawah kulit sehingga obat dapat disampaikan langsung ke pembuluh darah besar.
Memphis yang merupakan Methodist Le Bonheur Healthcare telah menjadi sistem kesehatan pertama di dunia untuk menerapkan VeinViewer di beberapa tempat. Sistem kesehatannya berencana untuk memiliki sembilan alat ini dalam tujuh lokasi rumah sakit di wilayah Memphis. Beberapa sudah  siap.
"VeinViewer adalah teknologi revolusioner yang akan sangat meningkatkan perawatan pasien, keamanan dan kenyamanan," kata Gary S. Shorb, Presiden dan CEO, Methodist Le Bonheur Healthcare. "Membuat pasien lebih nyaman selama proses pengambilan gambar darah adalah manfaat utamanya, dan juga membantu para profesional kesehatan kami bekerja lebih efisien.
Penggunaan Pediatrik (cabang ilmu kedokteran yang berhubungan dengan kesehatan bayi dan anak-anak) akan sangat penting karena bayi dan anak-anak memiliki pembuluh darah yang sangat kecil. Medical Center Le Bonheur Anak, rumah sakit hanya anak-anak di Le Bonheur sistem Kesehatan Methodist, adalah tempat tes awal untuk teknologi ini.
"Teknologi VeinViewer telah mengubah kemampuan kita untuk memberikan perawatan penuh kasih," kata Joel A. Saltzman, MD, direktur medis, anestesi, Le Bonheur. "Dengan VeinViewer, kami telah mengurangi tidak hanya jumlah spuit, tetapi juga tingkat stres yang terkait dengan beberapa spuit untuk praktisi, pasien dan keluarga pasien.
"Tidak ada risiko atau efek samping yang didapatkan - bahkan hanya menguntungkan," jelas Dr Saltzman. "Ini tidak invasif, tidak ada panas yang terjadi dan tidak ada kontak langsung dengan pasien. Anak-anak menyukainya karena mereka pikir itu keren. Para orangtua juga menyukai alat ini karena prosedur dengan alat ini tidak menggangggu secara psikologis atau stres pada fisik. Profesional kesehatan menyukainya karena memberikan target yang akurat dengan mode real-time. "
Dr Saltzman juga melaporkan keberhasilan alat ini 100% dengan menjaga pasien anak-anak tidak keluar dari ruang sampling untuk mendapatkan vena.
"Hal ini berarti mengurangi risiko kepada pasien dan lebih hemat ribuan dolar" kata Dr Saltzman. " efisiensi yang lebih besar dalam OR karena kita tidak harus mengganggu jadwal untuk jenis prosedur."
"VeinViewer adalah standar baru perawatan bagi siapa saja yang membutuhkan akses  vaskular. Saya senang bahwa Methodist Kesehatan adalah pelopor mengadopsi seluruh sistem teknologi ini. Menyediakan layanan kesehatan berkualitas tinggi adalah panggilan mereka. Kami merasa terhormat untuk membantu mereka," kata Jim Phillips, chairman, CEO dan presiden Luminetx.
Sumber :
www.gizmag.com
www.ieeexplore.ieee.org
Diterjemahkan dan disusun oleh @analismuslim

Friday, June 21, 2013

Antikoagulan Oksalat

Ilustrasi : stevens.ca

Antikoagulan jenis ini umumnya bersifat toksik dan berbahaya. Sifat antikoagulan didapat dari adanya oksalat yang merupakan zat penting untuk mengikat kalsium di dalam darah, yang mana kalsium merupakan faktor pembekuan darah, sehingga darah tidak membeku. Ada 3 macam oksalat yang digunakan sebagai antikoagulan yaitu ammonium oksalat, natrium oksalat dan kalium oksalat. Kombinasi seimbang antara ammonium oksalat dan kalium oksalat (perbandingan 3 : 2) dapat digunakan sebagai antikoagulan yang dikenal sebagi antikoagulan double oxalate menurut Paul dan Heller.
Adapun natrium oksalat dengan rumus molekul Na2C2O4 merupakan antikoagulan yang bekerja dengan cara mengikat kalsium sehingga membentuk kalsium oksalat yang mengendap. Nama lain dari natrium oksalat adalah oxalic acid sodium salt dengan berat molekul 134 g/mol. Zat ini berbahaya apabila tertelan atau mengenai kulit. Oleh karena itu penggunaannya harus berhati-hati jangan sampai terkena mata, kulit, atau pakaian. Penggunaannya 1 bagian oksalat + 9 bagian darah. Biasanya digunakan untuk pembuatan adsorb plasma dalam pemeriksaan hemostasis. Digunakan juga dalam bentuk larutan dari 0,1 N untuk pemeriksaan Plasma Protrombin Time (PPT) dengan perbandingan 9 bagian darah ditambah 1 bagian natrium oksalat.
Sedangkan kalium oksalat biasanya dikombinasikan dengan natrium flourida yang digunakan pada pemeriksaan glukosa. Glukosa dalam sampel darah dapat mengalami perubahan-perubahan oleh enzim yang ada di dalam darah tersebut, sehingga bila darah dibiarkan lama sebagian gula dalam darah sudah pecah dan nilai yang diperoleh menjadi kurang dari nilai yang seharusnya. Glukosa mengalami penurunan sebesar 5 - 7 % per jam pada spesimen orang dewasa dan 24 % per jam pada neonatus atau pasien dengan jumlah leukosit yang tinggi. Terlambat dalam penanganan spesimen dalam 3 jam setelah pengambilan bisa menyebabkan kehilangan 9 mg/dL.
Kalium oksalat berfungsi sebagai antikoagulan dan NaF berfungsi sebagai antiglikolisis dengan cara meracuni jalur glikolisis yaitu menghambat kerja enzim Phosphoenol pyruvate dan urease sehingga kadar glukosa darah stabil, sedangkan kalium oksalat berkerja sebagai antikoagulan dengan cara mengikat faktor pembekuan darah kalsium menjadi kalsium oksalat. Florida dapat mencegah glikolisis sehingga kadar gula darah dapat dipertahankan. Untuk sampel yang disimpan pada suhu 15-25°C stabil selama 24 jam dan pada suhu 4°C stabil selama 10 hari.
Namun kombinasi antikoagulan ini banyak terjadi hemolisis sehingga tidak bisa digunakan untuk sebagian besar pemeriksaan lainnya. Florida digunakan dalam bentuk serbuk dengan perbandingan 2 mg untuk tiap 1 ml darah. NaF biasanya tersedia dalam tabung vakum berwarna abu-abu, atau dikombinasikan dengan kalium oksalat atau NaF juga dikombinasikan dengan Na2EDTA.

Wednesday, June 19, 2013

Antikoagulan Double Oxalate


Double oxalat merupakan antikoagulan menurut Paul dan Heller dengan nama lain oxalate mixture atau campuran oksalat seimbang. Antikoagulan ini terdiri atas campuran dari kalium dan ammonium oxalate dalam perbandingan 3 : 2. Jika menggunakan ammonium oksalat saja sebagai antikoagulan maka dapat menyebabkan eritrosit membengkak sedangkan jika hanya kalium oksalat saja dapat menyebabkan eritrosit mengkerut. Sehingga dengan campuran yang seimbang dapat digunakan sebagai antikoagulan yang tidak mempengaruhi ukuran eritrosit.
Antikoagulan ini digunakan dalam keadaan kering agar tidak mengencerkan darah ditaruh di dalam botol-botol kecil untuk penampungan darah. 2 mg antikoagulan ini digunakan untuk mencegah pembekuan tiap 1 mL darah. Komposisi dari double oxalate antara lain ;
Ammonium oxalate                1,2 g
Kalium oxalate                        0,8 g
Formalin 40%                          1,0 mL
Aquadest                     ad        100,0 mL
Botol-botol untuk penampungan 2 mL darah diisi dengan 0,2 mL sehingga tiap mL larutan ini mengandung 20 mg antikoagulansia. Larutan tersebut lalu dikeringkan dalam temperatur kamar atau inkubator (37 oC). Jangan dipakai jika lebih dari 60 oC karena antikoagulan akan berubah menjadi karbonat yang tidak memiliki sifat antikoagulan lagi.
Penggunaan pemakaian di antaranya adalah penentuan kadar hemoglobin, perhitungan sel-sel darah seperti eritrosit, lekosit, trombosit, retikulosit, pemeriksaan LED metode wintrobe, hematokrit, resitensi osmotik dan penentuan golongan darah. Antikoagulan ini bersifat toksik sehingga tidak boleh untuk pembuatan hapusan darah karena dapat mempengaruhi morfologi sel darah terutama pada bagian inti lekosit dan juga dapat menyebakan krenasi eritrosit, vakuolisasi pada protoplasma dari granulosit, fagositosis dari kristal limfosit, dan monosit.
Pemeriksaan dengan darah oksalat sebaiknya jangan ditunda-tunda karena dapat menyebabkan eritrosit cenderung menggumpal sehingga menyulitkan perhitungan jumlah eritrosit dan mempengaruhi LED. Jika terpaksa ditunda maka harus diperhatikan waktu yang diperbolehkan untuk ditunda yaitu pemeriksaan hemoglobin, jumlah lekosit dan eritrosit boleh ditunda maksimal 24 jam. Sedangkan hematokrit, retikulosit, dan LED maksimal ditunda 3 jam. Dan untuk pemeriksaan trombosit hanya boleh 1 jam.


Monday, June 17, 2013

Antikoagulan Sitrat

Ilustrasi : jackyface.en.ec21.com
Trisodium citrate (Na3C6H5O7.2 H2O) merupakan salah satu antikoagulansia darah yang tidak toksik. Nama lain dari Trisodium citrate  adalah Natrium Sitrat ; Sitrosidin; Sitnantin ; Sitnatin ; 2 - hydroxy - 1,2,3 - propanetricorboxylic acid trisodium salt dihydrate dan Sodium citrat dihydrat. Trisodium citrate merupakan kristal atau serbuk putih yang tidak berbau dengan berat molekul 294,10. Bentuk serbuk pada penggunaan yang tidak hati-hati sering menimbulkan kecelakaan kerja berupa iritasi pada saluran nafas yaitu batuk atau sesak nafas. Serbuk Trisodium citrate juga merupakan bahan yang berpotensi mudah meledak sehingga sebaiknya disimpan di tempat yang dingin dan kering. Trisodium citrate adalah suatu chelating agent dan merupakan senyawa hidrokarbon rantai lurus dengan formula kimia HOC (COONa)(CH2COONa)2.2H2O
Sebagai antikoagulan in vitro umumnya digunakan dalam bentuk larutan. Cara kerja antikoagulan ini adalah menghambat aktivitas faktor pembekuan dengan mengikat kalsium menjadi kompleks kalsium sitrat, sehingga menghambat aktifitas fibrinogen menjadi fribrin (bekuan).
Trisodium sitrat dihidrat 3.2% buffered natrium sitrat (109 mmol/L) direkomendasikan untuk pengujian koagulasi dan agregasi trombosit. Penggunaannya adalah 1 bagian citrate + 9 bagian darah. Dalam pemeriksaankoagulasi seperti PPT, sitrat dipakai karena sitrat memiliki pH netral sedangkan EDTA yang memiliki pH basa yamg akan mengakibatkan pemanjangan PPT negatif. Sedangkan natrium sitrat konsentrasi 3,8% digunakan untuk pemeriksaan erythrocyte sedimentation rate (ESR) atau KED/LED cara Westergreen. Penggunaannya adalah 1 bagian sitrat + 4 bagian darah.
Secara komersial, antikoagulan sitrat dapat dijumpai dalam bentuk tabung hampa udara dengan tutup berwarna biru terang. Namun sebaiknya tidak menggunakan vacutainer karena dikhawatirkan dapat terjadi aktivasi trombosit oleh shear vakum. Beberapa laboratorium mengkoreksi hematokrit, terutama bila nilai hematokrit terlalu tinggi atau rendah, karena pada orang dengan nilai hematokrit yang tinggi, diperlukan lebih banyak agonist oleh karena kurangnya jumlah kalsium bebas yang terdapat di plasma.
Spesimen harus segera dicampur segera setelah pengambilan untuk mencegah aktivasi proses koagulasi dan pembentukan bekuan darah yang menyebabkan hasil tidak valid. Pencampuran dilakukan dengan membolak-balikkan tabung sebanyak 4-5 kali secara lembut, karena pencampuran yang terlalu kuat dan berkali-kali (lebih dari 5 kali) dapat mengaktifkan penggumpalan platelet dan mempersingkat waktu pembekuan.
Untuk mendapatkan plasma sitrat harus segera dicentrifuge selama 15 menit dengan kecepatan 1500 rpm dan dianalisa maksimal 2 jam setelah sampling.


Thursday, June 13, 2013

Antikoagulan Heparin


Heparin merupakan antikoagulansia yang normal terdapat dalam tubuh, yaitu secara alami diproduksi oleh mastosit dan basofil. Heparin jarang digunakan pada pemeriksaan-pemeriksaan hematologi, namun merupakan antikoagulan pilihan karena penambahannya tidak mengubah komposisi darah. Antikoagulan ini merupakan asam mukopolisakarida yang tidak terfraksionasi yang bersifat asam dengan bobot molekul rata-rata 15.000 - 18.000, bekerja dengan cara menghentikan pembentukan trombin dari prothrombin sehingga menghentikan pembentukan fibrin dari fibrinogen. Heparin bekerja secara tidak langsung pada  berbagai bagian sistem pembekuan darah intrinsik dan ekstrinsik dengan mempotensiasi aktivitas antithrombin III dan menghambat faktor IX, X, XI, XII. Heparin juga dapat memacu pembentukan kompleks antitrombin III trombin yang dapat mencegah konversi fibrinogen menjadi fibrin. Sehingga  mempengaruhi kadar fibrinogen dalam darah.
Ada tiga macam heparin: ammonium heparin, lithium heparin dan sodium heparin. Dari ketiga macam heparin tersebut, lithium heparin paling banyak digunakan sebagai antikoagulan karena tidak mengganggu analisa beberapa macam ion dalam darah. Heparin banyak digunakan pada analisa kimia darah, enzim, kultur sel, OFT (osmotic fragility test). Konsentrasi dalam penggunaan adalah 2 mg heparin sebagai natrium atau kalsium untuk 10 mL darah atau 15IU/mL +/- 2.5IU/mL atau 0.1 – 0.2 mg/ml darah. Perlu juga dijaga ukuran penggunaan heparin jangan terlalu banyak agar tidak terjadi perubahan distribusi antara air, sel darah, dan plasma. Heparin tidak dianjurkan untuk pemeriksaan apusan darah karena menyebabkan latar belakang biru. Dalam praktek sehari-hari pun heparin jarang dipakai karena harganya mahal.
Cara penggunaannya untuk pemeriksaan hematologi yaitu setelah darah dimasukkan dalam tabung yang berisi heparin, spesimen harus segera dihomogenisasi 6 kali dan jika ingin didapatkan plasma heparin maka disentrifuge 1300 - 2000 RPM selama 10 menit kemudian plasma siap dianalisa. Darah heparin harus dianalisa dalam waktu maksimal 2 jam setelah sampling.



Wednesday, June 12, 2013

Antikoagulan EDTA

Ilustrasi : eastwestbiopharma.com

EDTA (ethylenediaminetetraacetic acid, [CH2N(CH2CO2H)2]2) adalah antikoagulan yang paling umum dan banyak digunakan untuk parameter pemeriksaan hematologi. EDTA umumnya tersedia dalam bentuk garam sodium (natrium) atau potassium (kalium), EDTA dalam bentuk garam Kalium 15 kali lebih larut dalam air dibandingkan dalam bentuk garam Natrium. EDTA mencegah koagulasi dengan cara mengikat atau mengkhelasi kalsium, sehingga EDTA memiliki keunggulan dibanding dengan antikoagulan yang lain, yaitu tidak mempengaruhi sel-sel darah, sehingga ideal untuk pengujian hematologi, seperti pemeriksaan hemoglobin, hematokrit, KED, hitung lekosit, hitung trombosit, retikulosit, apusan darah, dsb. Sedangkan untuk pemeriksaan mikrobiologi, antikoagulan EDTA tidak baik untuk digunakan sebagai pengawet sampel karena dapat membunuh kuman yang terdapat di dalam darah.

Ada tiga macam EDTA, yaitu dinatrium EDTA (Na2EDTA), dipotassium EDTA (K2EDTA) dan tripotassium EDTA (K3EDTA). Na2EDTA dan K2EDTA biasanya digunakan dalam bentuk kering, sedangkan K3EDTA biasanya digunakan dalam bentuk cair. Dari ketiga jenis EDTA tersebut, K2EDTA adalah yang paling baik dan dianjurkan oleh ICSH (International Council for Standardization in Hematology) dan CLSI (Clinical and Laboratory Standards Institute). Walaupun demikian tetapi sampai saat ini Na2EDTA dalam bentuk serbuk masih banyak digunakan di berbagai laboratorium. Umumnya untuk memudahkan pengukuran maka dibuat menjadi larutan 10%.

Penggunaan EDTA biasanya pada saat darah dimasukkan ke dalam tabung, segera lakukan pencampuran/homogenisasi dengan cara membolak-balikkan tabung dengan lembut sebanyak 6 kali untuk menghindari penggumpalan trombosit dan pembentukan bekuan darah.
Penggunaan disodium EDTA (Na2EDTA) biasanya dengan konsentrasi 1,4 2,0 mg/ml darah, dipotassium EDTA (K2EDTA) dengan konsentrasi 1,5 2,2 mg/ml darah, dan tripotassium EDTA (K3EDTA) dengan konsentrasi 1,5 - 2.,2 mg/ml darah. Penggunaannya harus tepat. Bila jumlah EDTA kurang, darah dapat mengalami koagulasi. Sebaliknya, bila EDTA berlebihan, eritrosit mengalami krenasi, trombosit membesar dan mengalami disintegrasi yaitu trombosit membengkak sehingga tampak adanya trombosit raksasa yang pada akhirnya mengalami fragmentasi membentuk fragmen-fragmen yang masih dalam rentang pengukuran trombosit oleh alat hitung sel otomatis sehingga dapat menyebabkan peningkatan palsu jumlah trombosit.

Padahal saat ini EDTA lazimnya ditambahkan menggunakan pipet Pasteur. Hal ini menyebabkan ada pemakaian sejumlah EDTA yang berlebih karena 1 tetes pipet Pasteur = 50 μl sedangkan untuk darah sebanyak 3 ml hanya dibutuhkan 4,5 mg serbuk EDTA atau 45 μl dalam bentuk larutan 10 %. Sementara itu cara pemipetan yang seharusnya tegak lurus dan dalam keadaan kosong masih sering diabaikan oleh petugas laboratorium serta ketepatan takaran EDTA dan volume darah sangat tergantung keterampilan dan ketelitian petugas laboratorium sehingga variasi hasil yang ditimbulkan akibat ketidaktepatan takaran EDTA dan volume darah sangat mungkin terjadi. Salah satu cara mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan adalah dengan menggunakan pipet yang volume tetesannya tepat sesuai dengan takaran EDTA yang diperlukan. Pipet mikro adalah salah satu solusinya. Volume pipet mikro memakai satuan mikroliter dan tersedia dalam ukuran mulai dari 1 sampai 500 μl.

Dewasa ini tersedia tabung vacutainer yang sudah berisi antikoagulan EDTA. Tabung EDTA tersedia dalam bentuk tabung hampa udara (vacutainer tube) dengan tutup lavender (purple) atau pink seperti yang diproduksi oleh Becton Dickinson. EDTA pada tabung vakum biasanya berupa K3EDTA yang mempunyai stabilitas yang lebih baik daripada garam EDTA yang lain karena mempunyai pH mendekati pH darah. Namun demikian, saat ini tabung EDTA yang berisi larutan K3EDTA sudah tidak diproduksi lagi, penggunaannya digantikan oleh tabung EDTA yang berisi serbuk K2EDTA, karena direkomendasikan oleh International Council for Standardization in Haematology. Penggunaan tabung vacutainer ini pada pengambilan darah vena tidak perlu menggunakan spuit dan kondisi vakum mengontrol jumlah darah yang masuk ke dalam tabung sampai volume tertentu sehingga perbandingan antara takaran antikoagulan dengan volume darah dapat dipertanggungjawabkan.
Walaupun demikian, pada penggunaan EDTA vacutainer juga dapat terjadi peningkatan palsu jumlah trombosit misalnya sebelum tabung vakum berhenti mengisap sudah dilakukan pencabutan jarum vacutainer sehingga perbandingan antara takaran antikoagulan dan volume darah sudah tidak tepat lagi. Tabung vacutainer merupakan tabung yang direkomendasikan oleh National Committee for Clinical Laboratory Standards (NCCLS) untuk pemeriksaan hematologi karena mempunyai ketepatan perbandingan antikoagulan dan darah yang tepat dibandingkan cara konvensional, namun demikian memerlukan biaya yang lebih mahal. Dari segi ekonomi harga EDTA vacutainer per spesimen 4 kali harga EDTA konvensional per spesimen.

Penyusun : @analismuslim

www.analismuslim.blogspot.com

Monday, June 10, 2013

Antikoagulan - Zat Anti Pembekuan Darah

Antikoagulan adalah zat yang mencegah penggumpalan darah dengan cara mengikat kalsium atau dengan menghambat pembentukan trombin yang diperlukan untuk merubah fibrinogen menjadi fibrin dalam proses pembekuan. Namun tidak semua jenis antikoagulan dapat dipakai karena ada beberapa antikoagulan yang dapat mempengaruhi  bentuk eritrosit atau leukosit yang akan diperiksa morfologinya. Pada pemeriksaan hematologi yang membutuhkan spesimen berupa whole blood dan atau plasma maka sampel darah harus dikumpulkan dalam sebuah tabung yang berisi antikoagulan sehingga dengan pemberian antikoagulan maka darah tidak akan beku. Spesimen dan antikoagulan harus dicampur homogen serta segera setelah pengambilan spesimen untuk mencegah pembentukan microclot. Pencampuran yang lembut sangat penting untuk mencegah hemolisis. Jenis antikoagulan yang baik adalah yang tidak merusak komponen - komponen yang terkandung di dalam darah dan harus sesuai dengan jenis pemeriksaan yang diinginkan. Ada berbagai jenis antikoagulan, masing-masing digunakan dalam jenis pemeriksaan tertentu. Seperti EDTA, Heparin, Natrium Sitrat, Oksalat, dan lain-lain.

Twitter : @analismuslim

Sunday, April 7, 2013

Sedikit tentang Makrofag dan kehebatannya


Makrofag berasal dari sel induk yang berada dalam sumsum tulang belakang, monoblas akan mengalami pembelahan untuk berubah menjadi promonosit. Selanjutnya promonosit akan membelah menghasilkan monosit yang  akan dilepaskan dalam peredaran darah.
Monosit yang berimigrasi kedalam jaringan ikat tempat mereka menjadi  matang disebut makrofag. Makrofag merupakan sel yang bergerak aktif yang memberi respon terhadap rangsang kemotaksis, fagosit aktif dan mampu mematikan serta mencerna partikel asing.
Makrofag merupakan komponen penting yang tersebar secara luas dalam tubuh pada keadaan normal. Hal ini diketahui dari istilah sistem retikuloendotelial (RES) untuk menyatakan adanya sel-sel berinti satu yang juga mempunyai sifat-sifat yang sama, yaitu fagositosis. RES disebut sistem monosit-makrofag karena nama tersebut lebih deskriptif. RES merupakan kelompok besar sel fagosit mononuklear yang berkaitan erat dengan anggota-anggota sistem yang lebih mobil.
Fungsi penting sistem tersebut menyangkut aktivitas fagositosis yang hebat dari sel-sel komponennya. Sel-sel ini membersihkan darah, limfa, dan ruang-ruang interstisial dari partikel asing. Jika kita menyuntikan berjuta-juta mikroorganisme ke dalam sirkulasi darah, maka dalam waktu beberapa jam akan disingkirkan oleh berjuta-juta makrofag yang berkedudukan strategis di sekitar tubuh.
Makrofag dalam rongga tubuh dan jaringan penyambung melakukan fungsi yang mirip polisi. Pengambilan partikel asing oleh makrofag merupakan langkah pertama yang penting dalam peristiwa yang berpengaruh pada respon imun (Price, 1994)

Tuesday, February 12, 2013

Tabung Vakum


Tabung vakum merupakan tabung yang telah hampa udara yang diproduksi oleh perusahaan. Tabung vakum pertama kali dipasarkan oleh perusahaan AS BD (Becton-Dickinson) di bawah nama dagang Vacutainer. Dengan adanya gaya berupa tabung yang hampa udara sehingga saat pengambilan darah maka akan tersedot sendiri dengan gaya vakum tabung ini. Ketika tabung dilekatkan pada jarum, darah akan mengalir masuk ke dalam tabung dan berhenti mengalir ketika sejumlah volume tertentu telah tercapai. Tabung vakum rata-rata terbuat dari kaca antipecah atau plastik bening dengan berbagai ukuran volume yang berisi zat aditif didalamnya.

Saturday, January 5, 2013

Hairy cell


DEFINISI

Hairy cell leukemia adalah kanker darah di mana sumsum tulang membuat terlalu banyak sel B (lymphosytes), jenis sel darah putih yang melawan infeksi. Kelebihan sel ini membuat sel terlihat “berambut” dengan menggunakan mikroskop.

Hairy cell leukemia terjadi lebih banyak pada laki-laki daripada wanita. Penyebabnya sampai sekarang tidak diketahui secara pasti dan tidak memiliki penyembuh.

GEJALA

Beberapa orang tidak memiliki tanda atau gejala hairy cell leukemia, tetapi biasanya kondisi ini diketahui dengan pemeriksaan darah untuk penyakit lain secara tidak sengaja.

Tetapi orang juga dapat mengalami tanda dan gejala yang umum untuk beberapa kondisi, seperti:
•    Perut terasa penuh yang membuat rasa tidak nyaman lebih dari beberapa kali
•    Lemah
•    Mudah memar
•    Infeksi secara berulang
•    Lelah
•    Hilang berat badan

Penyebab

Tidak jelas apa yang menyebabkan hairy cell leukemia. Dokter meyakini bahwa kanker terjadi ketika sel membuat kesalahan pada DNA. Di dalam kasus hairy cell leukemia, mutasi DNA menyebabkan sel muda dari sumsum tulang belakang menghasilkan terlalu banyak sel darah putih.


Faktor risiko

Walaupun masih dalam perdebatan. Beberapa faktor risiko yang diyakini dapat menyebabkan hairy cell leukemia antara lain:
•    Terkena radiasi
•    Terkena zat kimia industri dan pertanian
•    Terkena serbuk gergaji


Sunday, December 30, 2012

Basophilic stippling




Adalah kelainan pada eritrosit dengan terdapatnya titik biru yang difus dalam eritrosit yang dikenal sebagai titik basofil. Kelainan ini disebakan oleh keracunan Plumbum (Pb), yaitu dalam darah pada kadar tertentu sehingga dapat menimbulkan gangguan kesehatan di berbagai organ tubuh manusia, salah satunya sistem hematopeotik. Pb dalam kadar toksik tertentu menyebabkan defisiensi enzim G-6PD dan penghambatan enzim pirimidin-5’-nukleotidase sehingga terjadi akumulasi RNA serta ribosom yang ditandai dengan adanya eritrosit Basophilic stippling.

Thursday, February 23, 2012

10 hal yang dapat diamati ketika memeriksa SAD


Ketika melihat SAD(Sediaan Hapus Darah), ada baiknya kita memiliki pola untuk dilakukan secarA rutin saat pemeriksaan SAD. Mungkin terdengar membosankan, tetapi sebenarnya akan membuat penilaian yang jauh lebih akurat dan lengkap. Jika tidak dilakukan, maka dilakukan hanyalah menempatkan slide di bawah mikroskop, melihat sekilas untuk menilai apakah ada sesuatu kelainan, dan kemudian fokus pada itu saja (sehingga hilang beberapa hal yang penting).

Ada 10 hal utama yang perlu untuk dipastikan dalam mengevaluasi hapusan darah. Lebih baik jika ingin memulai dari sel darah merah, lalu trombosit, dan sel darah putih untuk yang terakhir, tapiini hanya cara mudah saja namun sebenarnya bisa dengan metode apa saja yang cocok untuk kita.

1. Jumlah sel darah merah
Pertama, pastikan
lapang pandang berada di bagian kanan haousan, yaitu pada bagian yang tipis dimana semua sel-sel menyebar dan ada jarak antar sel. Hanya melihat sekilas dan memastikan sel darah merah tidak menumpuk satu sama lain, dan juga tidak menyebar terlalu jauh dengan banyak lubang di antara sel-sel merah.

2. Ukuran sel darah merah
Biasanya, jika semua sel darah merah berukuran hampir sama, maka kita tidak akan dapat mengetahui apakah sel darah merah tersebut mikrositik (kecil) atau makrositik (besar). 
Jadi menentukannya harus melihat nilai MCV. Jadi perhatikan dan lihat apakah ada beberapa sel yang lebih kecil, dan beberapa yang lebih besar. Jika itu yang terjadi, ini disebut "anisocytosis" dan harus sesuai dengan RDW (red cell distribution width). Pada anisocytosis(ukuran sel darah merah bervariasi) maka seharusnya RDW semakin besar.

3. Bentuk Sel Darah Merah
Biasanya, sel darah merah semua bagus dan bulat. Dalam beberapa anemia, ada lucu berbentuk sel, seperti schistocytes (sel darah merah pecah), sabit berbentuk sel, titik air mata berbentuk sel, atau sel target. Mata Anda secara alami akan tertarik pada ini (yang mengapa Anda harus memaksa diri Anda untuk mengikuti metode yang konsisten ketika melihat smear - jika Anda hanya melihat apa yang mata Anda tertarik pada!). Perhatikan apakah ada non-bulat sel, dan jika demikian, menggambarkan apa macam bentuk yang Anda lihat.

4.  ChromasiaSel Darah Merah
"Chromasia" mengacu pada jumlah hemoglobin dalam sel darah merah rata-rata.Biasanya, ada zona pucat pusat (titik putih di tengah sel) yang terdiri dari sekitar 1/3 dari diameter sel. Check out zona lucu pucat sentral dalam sel darah merah di atas. Sel-sel ini disebut "normokromik." Jika ada titik putih besar, dan hanya tepi tipis dari hemoglobin, maka sel-sel yang disebut "hipokromik." Ada benar-benar bukan "hyperchromic" jenis sel darah merah.

5. 
Retikulosit
Silakan melihat-lihat dan lihat apakah Anda melihat sel polychromatophilic (ini adalah sedikit lebih besar dari sel darah merah normal, dan mereka memiliki semburat ungu kepada mereka). 
Ini hanya sel darah merah muda yang RNA belum sepenuhnya diekstrusi (sehingga mereka noda biru bit). Dalam darah normal, sekitar 1% dari sel darah merah adalah retikulosit (karena kita selalu membuat sel darah merah baru). Itu setara dengan 1-2 sel merah per lapangan. Jika Anda melihat lebih dari itu, berarti sumsum adalah menendang keluar sel darah merah pada tingkat yang meningkat.

6. 
Benda-benda di dalam sel darah merah
Melihat dan melihat apakah sel-sel merah dengan dalam hal - seperti inti, Howell-Jolly tubuh (sisa-sisa nuklir kecil yang tidak mendapatkan diekstrusi), badan Pappenheimer (butiran besi kecil), organisme (seperti malaria atau Babesia).

7. Jumlah trombosit
Harus ada antara 7 dan 21 trombosit per bidang daya tinggi, yang sesuai dengan jumlah trombosit antara 150 dan 450 x 109 / L.

8. 
Morfologi trombosit
Ini tidak biasanya menghasilkan banyak - tapi kita lihat trombosit tetap dan memastikan mereka kira-kira dari ukuran normal, dan memiliki beberapa butiran bagus dalam. 
Ada gangguan trombosit langka di mana trombosit yang normal besar, atau butiran kurang, atau keduanya.

9. 
Jumlah Sel Darah putih
Melakukan scan cepat dari sekelompok bidang daya tinggi dan melihat berapa banyak sel darah putih ada. Harus ada sel darah putih saja per bidang daya tinggi. Periksa WBC dan melihat apakah itu tampaknya sesuai dengan apa yang Anda lihat. Kemudian, jangan diferensial sebuah menghitung: menghitung seratus beberapa sel putih (500 adalah yang terbaik) dan menempatkan mereka dalam kategori (neutrofil, limfosit, monosit, eosinofil, basofil). Bandingkan ini dengan diferensial otomatis pada KBK, dan kalikan persentase oleh WBC total untuk mendapatkan jumlah absolut dari setiap jenis sel. Bila Anda mencoba untuk menentukan apakah pasien memiliki jumlah normal dari tipe sel tertentu, jumlah absolut jauh lebih dapat diandalkan daripada persentase.

10. 
Morfologi Sel darah putih
Akhirnya, memeriksa morfologi sel darah putih. Anda mungkin akan melakukan hal ini Anda lakukan diferensial Anda - mata Anda akan ditarik ke setiap kelainan karena Anda mengklasifikasikan sel. Pastikan neutrofil dan limfosit terlihat normal, dan menjaga mata Anda terbuka bagi aneh yang tampak seperti ledakan sel atau sel karsinoma beredar.

Urutan apapun yang digunakan, jika melakukannya dengan cara yang sama setiap kali, akan mulai menjadi otomatis - dan Anda akan jauh lebih mungkin untuk melakukan pekerjaan, menyeluruh dan akurat.
Sumber : http://www.pathologystudent.com