Showing posts with label PATOFISIOLOGI. Show all posts
Showing posts with label PATOFISIOLOGI. Show all posts

Tuesday, January 14, 2014

Cara mengontrol gula darah

Banyak penderita DM yang merasa putus asa ketika mengetahui dirinya sudah divonis DM. Apalagi dengan banyaknya komplikasi DM yang sangat mengerikan bahkan banyak berakhir dengan kematian. Namun ternyata hal tersebut dapat dicegah asalkan disiplin dalam mengontrol gula darah. Berikut cara pengontrolan kadar gula darah yang meliputi : 

1.Penjagaan makanan. Penderita sebaiknya mengonsumsi makanan dengan karbohidrat rendah dan lambat menjadi gula. Perbanyak mengonsumsi buah dan sayuran terutama kubis, kacang panjang, dan paprika untuk memperbaiki fungsi pankreas. Pengaturan pola makan membutuhkan kedisiplinan. Sebaiknya konsultasikan dengan ahli gizi mengenai pola makan yang tepat bagi penderita DM. 

2.Olahraga yang teratur. Olahraga yang benar dapat memberikan beberapa manfaat, antara lain menurunkan kadar gula darah (dengan mengurangi resistensi insulin, meningkatkan sensivitas insulin), menurunkan berat badan, mencegah kegemukan, serta mengurangi kemungkinan terjadinya komplikasi 

3.Minum obat secara rutin. Penggunaan obat penurun gula darah diberikan setelah dengan cara pengaturan makan dan olahraga kadar gula darah belum terkontrol. 

4.Cukup istirahat dan menghindari stress. Faktor stress juga bisa berpengaruh terhadap peningkatan kadar gula darah. Peran dan dukungan dari keluarga sangat dibutuhkan untuk membantu dan mengingatkan penderita DM agar bisa mengelola penyakitnya dengan baik. Jika kada gula darah dapat  terkontrol dengan baik, insyaAllah tidak akan terjadi komplikasi penyakit DM. Semoga bermanfaat. 
Oleh : dr. Adika Mianoki

Sumber : Majalah Kesehatan Muslim edisi 2

Friday, February 24, 2012

Penyakit Menular dan Infeksi


Pengertian Penyakit Menularadalah Penyakit yang disebabkan oleh bibit penyakit tertentu atau oleh produk toxin yang didapatkan melalui penularan bibit penyakit atau toxin yang diproduksi oleh bibit penyakit tersebut dari orang yang terinfeksi, dari binatang atau dari reservoir kepada orang yang rentan; baik secara langsung maupun tidak langsung melalui tumbuh-tumbuhan atau binatang pejamu, melalui vector atau melalui lingkungan.

Infeksiadalah kolonalisasiyang dilakukan oleh spesies asing terhadap organisme inang, dan bersifat pilang membahayakan inang. Organisme penginfeksi, atau patogen, menggunakan sarana yang dimiliki inang untuk dapat memperbanyak diri, yang pada akhirnya merugikan inang. Patogen mengganggu fungsi normal inang dan dapat berakibat pada luka kronik, gangrene, kehilangan organ tubuh, dan bahkan kematian. Respons inang terhadap infeksi disebut peradangan. Secara umum, patogen umumnya dikategorikan sebagai organisme mikroskopik, walaupun sebenarnya definisinya lebih luas, mencakup bakteri, parasit, fungi, virus, prion, dan viroid.

INFEKSI
Fungsi kekebalan tubuh menurun pada kekurangan vitamin A, sehingga mudah terserang infeksi. Di samping itu lapisan sel yang menutupi trakea dan paru-paru mengalami keratinisasi, tidak mengeluarkan lender, sehingga mudah dimasuki mikroorganisme atau bakteri atau virus dan menyebabkan infeksi saluran pernapasan. Bila terjadi pada permukaan dinding usus akan menyebabkan diare. Perubahan pada permukaan saluran kemih dan kelamin dapat menimbulkan infeksi pada ginjal dan kantung kemih, serta vagina. Perubahan ini dapat pula meningkatkan endapan kalsium yang dapat menyebabkan batu ginjal dan gangguan kantung kemih. Kekurangan vitamin A pada anak-anak disamping itu dapat menyebabkan komplikasi pada campak yang dapat menyebabkan kematian. Vitamin A dinamakan juga vitamin anti infeksi.

Penyebab penyakit menular
Penyakit menular pada umumnya disebabkan oleh penyebab
penyakit yang dapat dikelompokkan menjadi: virus, ricketsia,
bakteri, jamur, protozoa, cacing. Makhluk hidup atau
mikroorganisme sebagai pemegang peranan penting didalam
epidemiologi yang merupakan
penyebab penyakit menular atau
disebut agen infeksi. Berbagai agen infeksi adalah:

1. Virus
Virus adalah organisme yang amat halus. Karena amat halusnya
itu tidak dapat kita lihat dengan mikroskop biasa. Untuk itu
diperlukan suatu mikroskop elektron, yakni mikroskop yang dapat
membesarkan sampai 1000000 kali. Jenis-jenis virus yang dapat
menimbulkan penyakit banyak juga, antaranya yang dapat
menimbulkan penyakit-penyakit cacar, gondongan, influensa,
selesma, penyakit lumpuh anak-anak, penyakit anjing gila,
trachooma, dan lain-lain.
Flu Burung, dapat menular dari ayam ke manusia yang cocok dan
lemah.

2. Ricketsia
Rickettsia ialah benda-benda hidup yang juga amat halus, tetapi
tidak sehalus virus. Besarnya boleh dibilang antara besar virus
dan besar bakteri. Untuk dapat melihat rickettsia juga diperlukan
mikrsokop elektron. Penyakit-
penyakit yang ditimbulkan oleh
rickettsia
ialah: shoptyphus, scrubtyphus exanthematicus dan
lain-lain.

3. Bakteri
Bakteri ialah organisme yang amat halus, tidak dapat dilihat
dengan mata. Untuk dapat melihatnya diperlukan mikroskop.
Dengan alat ini organisme-organisme itu dapat diperbesarkan
sampai beratus- ratus kali. Tubuh bakteri terdiri dari bermacam-macam
zat telur yang belum jelas susunanya, tidak berzat hijau
daun, intinya tidak jelas. Cara berkembang biaknya ialah dengan
membelah diri. Ada bakteri yang menimbulkan penyakit-penyakit,
adapula yang tidak, bahkan ada pula yang menguntungkan
manusia. Menurut bentuknya bakteri dibagi dalam beberapa
golongan yakni:
1. Coccus: bentuknya seperti peluru. Inipun bermacam-macam
pula: staphylococ, pneumococ, streptococ, gonococ,
meningococ.
2. Basil: bentuknya seperti batang. Macam-macam basil: basil
TBC, basil lepra, basil dysenterie, basil tetanus, basil pes, dan
lain- lain.
3. Spiral: bentuknya seperti spiral.
4. Vibrio dapat dimasukkan dalam golongan ini (bentuknya
seperti koma ).

Yang menimbulkan
penyakit framboesia dan syphilisialah
sebangsa spiral yang disebut spirochaet. Sebagian besar dari
bakteri-bakteri tersebut hidup di alam bebas dan hidupnya dari
benda-benda mati. Tanpa bakteri-bakteri ini maka dunia akan
penuh dengan bangkai-bangkai tumbuh-tumbuhan atau hewanhewan;
jadi bakteri-bakteri itu malah menguntungkan manusia.
Bakteri-bakteri yang hidupnya dari benda-benda mati disebut
saprophyta. Di antara bakteri-bakteri ada golongan kecil yang
hidupnya selalu merugikan makhluk-makhluk yang
ditumpanginya. Bakteri-bakteri itu disebut parasit-parasit.
Makhluk-makhluk yang ditumpangi, disebut tuan rumah, dalam
bahasa asing hospes. Bakteri-bakteri yang dapat menimbulkan
penyakit disebut bakteri-bakteri patogen,

4. Cendawan
Cendawan ialah benda-benda hidup yang termasuk dalam
golongan tumbuhan-tumbuhan tidak berzat hijau daun, jadi
hidupnya tergantung pada benda-benda hidup lainya atau
tergantung dari makanan-makanan yang sudah tersedia. Ada
cendawan-cendawan yang tubuhnya hanya terdiri dari 1 sel saja,
(misalnya sel-sel ragi), adapula yang tediri dari banyak sel-sel
yang berderet-deret dan bersimpang siur seperti benang, disebut
micellium. Ada cendawan-cendawan yang hidup di alam bebas,
ada yang hidup pada tumbuhan-tumbuhan lainya, adapula yang
hidup pada binatang-binatang dan manusia. Di antaranya ada
yang menguntungkan, adapula yang merugikan (menimbulkan
penyakit-penyakit). Jenis-jenis jamur yang menguntungkan
manusia antara lain ialah Penicillium notatum. Dari jamur ini
dibuat orang obat yang terkenal penicillin. Dari jamur yang
disebut Streptomyces griseus disebut obat streptomycin. Obatobat
tersebut di atas terkenal sebagai antibiotica.
Penyakit-penyakit,
pada manusia yang disebabkan oleh bangsa cendawan
antara lain ialah panau.

5. Cacing
Golongan cacing, yakni bermacam-macam cacing perut seperti
ascaris (cacing gelang), cacing kremi, cacing pita, cacing
tambang dan sebagainya.

Berdasarkan cara penularan penyakit, dibagi menjadi :
  • Penularan Langsung
  • Penularan tidak langsung
1.    Melalui Udara => Daroplet Nuclei, keluar melalui mulut / hidung, dapat bertahan di debu, lantai, tempat tidur dalam waktu yang lama dan mempunyai daya tahan yang kuat terhadap lingkungan dan kekeringan
2.    Melalui asupan makanan => penyakit saluran pencernaan, dimana dapat dibagi lagi menjadi
^ Water Borne Disesase (Air), Port D’entry nya mulut & kulit
^ Food Borne Disease (makanan)
^ Milkborne Disease (susu)
3.    Melalui vektor
^ Mekanik, menempel (tikus)
^ Biologis, masuk dalam tubuh vektor (nyamuk)

Sumber Infeksi
  1. Infeksi Iatrogenik, merupakan penyakit akibat tindakan klinis
  2. Hewan Reservoir
·         Hewan Carrier = hewan dari infeksi yang tidak terlihat
·         Hewan sebagai host intermediate = tempat berkembang biak
·         Vector
·         Hewan sebagai amplyfing host, berperan dalam meningkatkan kondisi yang favourable untuk suatu penyakit
Sekali terpapar, berikutnya dapat menjadi :
  1. Incubator Carrier, dapat menularkan penyakit saat periode inkubasi
  2. Convalescent Carrier, dapat menularkan penyakit setelah munculnya gejala penyakit

Penyakit Menular dan Tidak Menular
Dewasa ini tingkat angka kematian baik di Indonesia maupun di dunia secara globalnya relatif meningkat pertahunnya, hal ini baik disebabkan kecelakaan, proses penuaan yang menyebabkan kelamahan fungsi organ tubuh ataupun karena menderita berbagai macam penyakit. Kita mengenal berbagai macam nama penyakit dan istilahnya baik itu penyakit menular maupun penyakit tidak menular.

Penyakit menular yang juga dikenal sebagai penyakit infeksi dalam istilah medis adalah sebuah penyakit yang disebabkan oleh sebuah agen biologi (seperti virus, bakteria atau parasit), bukan disebabkan faktor fisik (seperti luka bakar dan trauma benturan) atau kimia (seperti keracunan) yang mana bisa ditularkan atau menular kepada orang lain melalui media tertentu seperti udara (TBC, Infulenza dll), tempat makan dan minum yang kurang bersih pencuciannya (Hepatitis, Typhoid/Types dll), Jarum suntik dan transfusi darah (HIV Aids, Hepatitis dll).

Adapun penyakit yang tidak menular adalah penyakit yang diderita pasien yang pada umumnya disebakan bawaan/keturunan, kecacatan akibat kesalahan proses kelahiran, dampak dari berbagai penggunaan obat atau konsumsi makanan serta minuman termasuk merokok, kondisi stress yang mengakibatkan gangguan kejiwaan. Lebih lanjut akan kita bahas satu persatu berbagai macam penyakit baik itu yang menular ataupun penyakit tidak menular yang kerap diderita manusia, termasuk gajala dan proses penanganan atau pengobatannya baik dari obat-obatan medis (kimia) maupun obat-obatan tradisional.

Penyakit Menular
Adalah suatu penyakit yang dengan mudah berkembang ke tubuh lain dengan melalui perantara tertentu, secara langsung maupun tidak langsung. Yang tergolong penyakit menular adalah :
    1. TBC
    2. Penyakit kulit (Jamur Kulit)
    3. Colera
    4. Flu / Pilek
    5. Penyakit Mata / Belek, dan lain-lain
Selain penyakit-penyakit di atas, penyakit menular yang perlu diwaspadai dan dicegah, karena tergolong sangat berbahaya yaitu HI/AIDS.

Setiap tahun, jutaan orang di seluruh dunia meninggal karena penyakit infeksi. Penyakit infeksi adalah penyakit yang disebabkan oleh virus, bakteri, parasit dan jamur. RS Khusus Infeksi Prof Dr Sulianti Saroso mencatat beberapa penyakit infeksi yang paling berbahaya di Indonesia antara lain: antrax, demam berdarah, demam chikungunya, diare, filiariasis, flu burung, flu singapura, hepatitis, leptospirosis, malaria, pneumonia, polio, SARS, sapi gila, Steven-Johnson Syndrome (infeksi saluran nafas), dan tuberkulosis.
Berbeda dengan penyakit degeneratif seperti hipertensi, penyakit jantung, diabetes, asam urat dan lainnya, penyakit infeksi sebenarnya lebih mudah dicegah bila kita disiplin menerapkan langkah-langkah pencegahan. Berikut adalah beberapa tips untuk mencegah Anda terkena penyakit infeksi:
  • Sering mencuci tangan. Mencuci tangan membantu menghilangkan kuman yang Anda dapatkan dari binatang, tempat kotor, atau benda-benda terkontaminasi. Anda terutama sangat disarankan untuk mencuci tangan sebelum, selama dan sesudah menyiapkan makanan, sebelum makan, setelah menggunakan kamar mandi, dan setelah memegang binatang.
  • Rutin membersihkan dan mensterilkan lantai dan permukaan, terutama di dapur dan kamar mandi. Sabun dan air biasanya cukup untuk membersihkan kedua tempat itu, tetapi akan lebih aman bila juga menggunakan desinfektan.
  • Jauhi penderita penyakit yang mudah menular melalui kontak, misalnya flu, cacar air atau belekan. Bila Anda tidak dapat menghindarinya, berhati-hatilah agar tidak menyentuh wajah Anda dengan tangan sebelum Anda mencucinya.
  • Cegah perkembangbiakan nyamuk demam berdarah dan nyamuk lainnya dengan gerakan 3M Plus (Menguras, Menutup, Mengubur dan Menggunakan anti nyamuk). Pastikan tidak ada air yang menggenang di rumah Anda, kuras kamar mandi secara teratur, tutup tempat-tempat yang berpotensi mengumpulkan air dan kubur botol, pot, tempayan dan benda-benda penampung air lainnya.
  • Masak dan sajikan makanan dengan aman. Ketahuilah makanan mana yang harus selalu disimpan di kulkas. Jangan biarkan makanan yang mudah basi seperti susu segar, bakso, nuget ayam, dan lainnya di tempat terbuka lebih dari dua jam. Tutuplah makanan dengan rapat agar tidak dihampiri lalat. Cucilah buah-buahan dan sayuran mentah dengan bersih. Masaklah daging, ayam dan telur sampai betul-betul matang. Pastikan Anda membelinya dari sumber yang terpercaya. Daging yang bersumber tidak jelas dapat membawa penyakit antrax dan flu burung yang sangat berbahaya.
  • Dapatkan imunisasi. Pastikan bayi Anda mendapatkan semua imunisasi yang dibutuhkan sesuai jadwal. Bila Anda bepergian ke daerah yang rawan, dapatkan imunisasi yang tepat sebelum Anda berangkat ke sana. Jamaah haji wajib mendapatkan imunisasi meningitis sebelum berangkat.
  • Gunakan antibiotik dengan bijak. Flu, demam berdarah, dan infeksi virus lainnya tidak dapat diobati dengan antibiotik. Bakteri dapat menjadi resisten bila Anda mendapatkan antibiotik pada saat Anda tidak memerlukannya.
  • Jagalah kebersihan dan kesehatan hewan piaraan Anda. Berikan imunisasi yang memadai kepada mereka. Pisahkan dengan tegas barang-barang yang dipakai hewan dengan yang dipakai anggota keluarga Anda. Bersihkan kotoran dan kandang mereka dengan teratur menggunakan sabun dan desinfektan.
  • Hindari kontak dengan binatang liar yang mungkin membawa penyakit berbahaya. Tikus dapat membawa penyakit pes dan leptospirosis. Burung dan ayam liar dapat membawa virus flu burung. Kucing dan anjing liar dapat menularkan rabies.
  • Makanlah makanan yang kaya antioksidan dan multivitamin A, C dan E. Tubuh Anda akan memiliki sistem imun yang lebih baik dengan mengkonsumsinya. Bila sistem imun Anda lemah, konsultasikan dengan dokter agar mendapatkan pengobatan yang dapat meningkatkannya.
PENYAKIT MENULAR

Penyakit menular merupakan penyakit yang ikut bertanggung jawab terhadap tingginya angka kematian di dunia. Penyakit menular adalah penyakit yang disebabkan mikroorganisme, baik bakteri, virus, maupun jamur, yang bisa ditularkan dari satu orang penderita kepada orang sehat hingga menyebabkan sakit seperti sumber penularan.
Cara terbaik untuk menghadang infeksi penyakit adalah menghindarinya, yakni melalui imunisasi atau menjaga kebugaran agar daya tahan tubuh meningkat. Secara umum, ada beberapa jenis penyakit yang paling menular.
Tuberkulosis
Seperti halnya flu, kuman tuberkulosis (TB) menyebar di udara pada saat penderita batuk, bersin, atau meludah. Secara sosial, penderita TB dikonotasikan sebagai “orang berbahaya” karena penyakitnya menular ke orang lain sehingga dikucilkan dari lingkungannya.
Penderita TB di Indonesia tertinggi ketiga di dunia sesudah India dan China. Gejala TB antara lain batuk berdahak, demam, dahak campur darah, berat badan turun drastis, nyeri dada, sesak napas, dan berkeringat pada malam hari. Namun, jika penderita disiplin mengonsumsi obat dan rutin memeriksakan diri ke dokter, maka penyakit TB akan sembuh.
Hepatitis
Di Indonesia, jenis hepatitis yang banyak dijumpai adalah hepatitis A, B, dan C. Hepatitis A paling ringan dibanding jenis hepatitis lainnya dan saat ini pun sudah ada vaksinnya. Penularan terjadi melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi feses pasien, misalnya makan buah-buahan dan sayur yang tidak dimasak atau minum dengan es batu yang prosesnya terkontaminasi.
Virus hepatitis B dan C ditularkan melalui darah dan cairan tubuh yang terinfeksi, di antaranya transfusi darah, hubungan seks, tato, tindik, dan injeksi. Untuk mencegah penularan, hindari penggunaan bersama alat yang bisa terkontaminasi darah, seperti pisau cukur, sikat gigi, jarum suntik, alat tato atau tindik; lakukan hubungan seks aman, misalnya dengan kondom; serta imunisasi hepatitis B.
Malaria
Malaria merupakan penyakit infeksi yang disebabkan parasit plasmodium yang hidup dalam sel darah merah manusia dan ditularkan oleh nyamuk malaria, anopheles. Penyakit parasit ini masih menjadi wabah di sejumlah wilayah di Indonesia.
Berbeda dengan nyamuk penyebab demam berdarah, nyamuk penyebar malaria ini berkembang biak di kubangan-kubangan air alami, seperti di sekitar sungai, sawah, tegalan, dan hutan, termasuk di areal-areal bekas genangan banjir. Penyakit ini mudah dikenali dari gejala meriang (panas dingin dan menggigil) serta demam berkepanjangan.
Cacar air
Hampir setiap orang pernah menderita cacar air saat kecil. Ini karena virus varicella zooster penyebab cacar air termasuk yang paling mudah menular dari orang ke orang. Virus ini juga bisa menyebabkan herpes. Kendati bisa disembuhkan, jangan sepelekan penyakit yang telah ratusan tahun dikenal orang ini karena bisa terjadi komplikasi sejumlah penyakit. Bekas gelembung berisi cairan pun bisa meninggalkan bopeng yang mengganggu penampilan.

Penularan cacar air terjadi lewat percikan ludah orang sakit atau melalui cairan yang keluar bila gelembung-gelembung di kulit pecah. Penderita dapat menularkan penyakit ini 24 jam sebelum kelainan di kulit timbul sampai tujuh hari kemudian. Karena sangat mudah menular, penderita harus diisolasi sampai sembuh.
Influenza
Rasanya hampir semua manusia di bumi sangat kenal dengan penyakit yang paling mudah menular ini. Virus influenza dapat dengan mudah berpindah dari satu orang ke orang lain, seperti halnya kita berpindah dari satu situs ke situs lain. Penularan terjadi karena kontak langsung, seperti bersin dan batuk, atau penularan tak langsung seperti menyentuh gagang pintu yang sudah tercemar virus.
Kebanyakan virus flu menyebabkan gejala ringan berupa nyeri otot, batuk, bersih, demam, sakit kepala, lelah, dan hidung tersumbat. Akan tetapi, ada pula gejala influenza yang bisa mematikan, seperti flu spanyol yang membunuh lebih dari 40 juta orang di seluruh dunia antara tahun 1918 dan 1920. Yang harus diwaspadai adalah, virus flu sampai saat ini terus bermutasi dan menyebabkan berbagai penyakit, seperti flu burung atau swine flu.

Wednesday, February 22, 2012

Serum protein elektroforesis

Ilustrasi : mathemagic.org
Terkadang nilai normal protein total bervariasi dari laboratorium ke laboratorium, misalkan sebuah Laboratorium menggunakan 6,3-8,2 g / dl sebagai berbagai referensi, jika hasil pemeriksaan total protein adalah 8.4g/dL maka hanya sangat sedikit lebih tinggi. Maka untuk memastikannya atau melihat adanya kelainan maka pemeriksaan Serum protein elektroforesisdapat mengukur protein tertentu dalam darah untuk membantu mengidentifikasi beberapa penyakit. Protein membawamuatan positif atau muatan listrik negatif, dan bergerak dalam cairan ketika ditempatkan dalam medan listrik. Serum protein elektroforesis menggunakan medan listrik untuk memisahkan protein dalam serum darah ke dalam kelompok dengan ukuran, bentuk, dan jenis yang sama juga memungkinkan identifikasi protein yang abnormal seperti yang ditemukan pada multiple myeloma, macroglobulinemia, atau amiloidosis.
Sumber : http://www.askthedoctor.com

Friday, February 17, 2012

Gejala, Penyebab, dan Akibat Stroke


Ilustrasi : majalahkesehatan.com

Stroke termasuk penyakit serebrovaskuler (pembuluh darah otak) yang ditandai dengan kematian jaringan otak (infark serebral) yang terjadi karena berkurangnya aliran darah dan oksigen ke otak. Berkurangnya aliran darah dan oksigen ini bisa dikarenakan adanya sumbatan, penyempitan atau pecahnya pembuluh darah.
WHO mendefinisikan bahwa stroke adalah gejala-gejala defisit fungsi susunan saraf yang diakibatkan oleh penyakit pembuluh darah otak dan bukan oleh yang lain dari itu.

Stroke dibagi menjadi dua jenis yaitu: stroke iskemik maupun stroke hemorragik.
Stroke iskemik yaitu tersumbatnya pembuluh darah yang menyebabkan aliran darah ke otak sebagian atau keseluruhan terhenti. 80% stroke adalah stroke Iskemik. Stroke iskemik ini dibagi menjadi 3 jenis, yaitu :
  1. Stroke Trombotik: proses terbentuknya thrombus yang membuat penggumpalan.
  2. Stroke Embolik: Tertutupnya pembuluh arteri oleh bekuan darah.
  3. Hipoperfusion Sistemik: Berkurangnya aliran darah ke seluruh bagian tubuh karena adanya gangguan denyut jantung.
Stroke hemoragik adalah stroke yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah otak. Hampir 70% kasus stroke hemoragik terjadi pada penderita hipertensi.
Stroke hemoragik ada 2 jenis, yaitu:
  1. Hemoragik Intraserebral: pendarahan yang terjadi didalam jaringan otak.
  2. Hemoragik Subaraknoid: pendarahan yang terjadi pada ruang subaraknoid (ruang sempit antara permukaan otak dan lapisan jaringan yang menutupi otak).
Tanda dan Gejala-gejala Stroke
Berdasarkan lokasinya di tubuh, gejala-gejala stroke terbagi menjadi berikut:
  1. Bagian sistem saraf pusat : Kelemahan otot (hemiplegia), kaku, menurunnya fungsi sensorik
  2. Batang otak, dimana terdapat 12 saraf kranial: menurun kemampuan membau, mengecap, mendengar, dan melihat parsial atau keseluruhan, refleks menurun, ekspresi wajah terganggu, pernafasan dan detak jantung terganggu, lidah lemah.
  3. Cerebral cortex: aphasia, apraxia, daya ingat menurun, hemineglect, kebingungan.
Jika tanda-tanda dan gejala tersebut hilang dalam waktu 24 jam, dinyatakan sebagai Transient Ischemic Attack (TIA), dimana merupakan serangan kecil atau serangan awal stroke.
Faktor Penyebab Stroke
Faktor resiko medis, antara lain Hipertensi (penyakit tekanan darah tinggi), Kolesterol, Aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah), Gangguan jantung, diabetes, Riwayat stroke dalam keluarga, Migrain.
Faktor resiko perilaku, antara lain Merokok (aktif & pasif), Makanan tidak sehat (junk food, fast food), Alkohol, Kurang olahraga, Mendengkur, Kontrasepsi oral, Narkoba, Obesitas.
80% pemicu stroke adalah hipertensi dan arteriosklerosis, Menurut statistik. 93% pengidap penyakit trombosis ada hubungannya dengan penyakit tekanan darah tinggi.
Pemicu stroke pada dasarnya adalah, suasana hati yang tidak nyaman (marah-marah), terlalu banyak minum alkohol, merokok dan senang mengkonsumsi makanan yang berlemak.
Derita Pasca Stroke
Sudah Jatuh tertimpa Tangga Pula, peribahasa itulah yang tepat bagi penderita Stroke.
Setelah stroke, sel otak mati dan hematom yg terbentuk akan diserap kembali secara bertahap. Proses alami ini selesai dlm waktu 3 bulan. Pada saat itu, 1/3 orang yang selamat menjadi tergantung dan mungkin mengalami komplikasi yang dapat menyebabkan kematian atau cacat
Diperkirakan ada 500.000 penduduk yang terkena stroke. Dari jumlah tersebut:
  • 1/3 --> bisa pulih kembali,
  • 1/3 --> mengalami gangguan fungsional ringan sampai sedang,
  • 1/3 sisanya --> mengalami gangguan fungsional berat yang mengharuskan penderita terus menerus di kasur.
Hanya 10-15 % penderita stroke bisa kembali hidup normal seperti sedia kala, sisanya mengalami cacat, sehingga banyak penderita Stroke menderita stress akibat kecacatan yang ditimbulkan setelah diserang stroke.
Akibat Stroke lainnya:
  • 80% penurunan parsial/ total gerakan lengan dan tungkai.
  • 80-90% bermasalah dalam berpikir dan mengingat.
  • 70% menderita depresi.
  • 30 % mengalami kesulitan bicara, menelan, membedakan kanan dan kiri.
Stroke tak lagi hanya menyerang kelompok lansia, namum kini cenderung menyerang generasi muda yang masih produktif. Stroke juga tak lagi menjadi milik warga kota yang berkecukupan , namun juga dialami oleh warga pedesaan yang hidup dengan serba keterbatasan.
Hal ini akan berdampak terhadap menurunnya tingkat produktifitas serta dapat mengakibatkan terganggunya sosial ekonomi keluarga. Selain karena besarnya biaya pengobatan paska stroke , juga yang menderita stroke adalah tulang punggung keluarga yang biasanya kurang melakukan gaya hidup sehat, akibat kesibukan yang padat.
Stroke sangat dapat dicegah,
Hampir 85% dari semua stroke dapat DICEGAH ,
Karena Ancaman stroke hingga merenggut nyawa dan derita akibat stroke. Hidup BEBAS tanpa STROKE merupakan dambaan bagi semua orang.

Tak heran semua orang selalu berupaya untuk mencegah Stroke atau mengurangi faktor risiko dengan menerapkan pola hidup sehat, olahraga teratur, penghindari stress hingga meminum obat atau suplemen untuk menjaga kesehatan pembuluh darah hingga dapat mencegah terjadinya Stroke.
Sumber:
Seri Gaya Hidup Sehat: Cara Bijak Hadapi Stroke, Jantung & Pembuluh Darah, Agustus 2007, PT Gramedia.

Saturday, February 11, 2012

SARS (Severe Acut respiratory syndrome)


SARS (Severe Acut respiratory syndrome) adalah sekumpulan penyakit saluran pernapasan yang mendadak dan parah.

PENYEBAB JEJAS
virus-virus dari keluarga Paramyxoviridae. Keluarga (family) virus itu sebenarnya bukan keluarga yang baru dikenal karena beberapa penyakit di antaranya gondongan, campak Jerman, dan beberapa gangguan pernapasan lain yang disebabkan oleh famili Paramyxoiridae.
Beberapa subfamili dari virus itu juga diketahui bisa menginfeksi beberapa spesies hewan termasuk ke manusia.

TRANSMISI
Penyebaran sindrom ini seperti penyebaran penyakit flu atau radang paru-paru (pneumonia), yaitu melalui virus yang bisa melayang-layang diudara bersama butir-butir air yang dikeluarkan
selama bernapas, bercakap-cakap, batuk,maupun bersin. Untunglah infeksi itu hanya terjadi pada
mereka yang langsung dan terus-menerusberhubungan dengan penderita.

MANIFESTASI
- Demam lebih 38 derajat Celsius, dialami 100 persen penderita
- Batuk tidak berdahak, dialami 100 persen penderita
- Sesak napas, dialami 80 persen penderita
- Lemah, dialami 70 persen penderita
- Sakit kepala dengan syarat yang bersangkutan pernah (dalam 10 hari terakhir):
- berkunjung ke area wabah SARS
- berdekatan dengan penderita (atau yang mengalami gejala) SARS.

KOMPLIKASI
Akan terjadi kelainan radang paru-paru atau pneumonia

PENCEGAHAN
Health Promotion :
- Hindari tempat yang padat/kerumunan orang
- Jika tidak perlu, hindari kunjungan ke rumah sakit  (Itu bukan berarti menghindari berobat jika sakit)
- Hindari kontak dengan pengidap pneumonia
- Cuci tangan sesering mungkin dengan air atau sabun, lebih baik jika menggunakan alkohol. Virus SARS yang berasal dari butir-butiran halus yang keluar sewaktu penderita bercakap, batuk dan bersin, bisa menempel sekitar tiga jam di tombol lift, meja, pintu, kursi dan benda-benda lainnya,
- Gunakan masker bila mengidap batuk/pilek agar tidak menular ke orang lain
Agar daya tahan tubuh tidak menurun, usahakan hal-hal berikut :
- Perkuat daya tahan tubuh dengan mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi, tidur cukup (6-8 jam), hindari rokok dan alkohol, serta mengendalikan stres
- Pertimbangkan untuk mengonsumsi vitamin C tambahan
Disability Limitation :
- Pemberian antibiotik levofloxacin (dipasarkan di Indonesia dengan merk  Cravit, dan lain-lain)
- Antibiotik diberikan guna mencegah terjadinya infeksi sekunder oleh kuman akibat daya tahan yang menurun. Jadi, sebenarnya bukan untuk membunuh virus penyebab SARS, namun agar sang tubuh bisa leluasa "berkonsentrasi" meningkatkan daya tahan tanpa harus terlalu memikirkan kuman infeksi lainnya, sederhananya seperti itu.
- Pemberian kortikosteroid dengan pemberian obat ini, diharapkan dalam satu atau dua hari panas bisa segera terkontrol dan bisa meningkatkan perasaan nyaman penderita yang penting bagi pembentukan kekebalan tubuh
- pemberian ribavirin (antivirus spektrum luas)
Khusus mengenai ribavirin, obat yang tadinya digunakan untuk mengobati hepatitis itu kini memang masih jarang di Indonesia karena tergolong mahal. Mudah-mudahan dalam waktu dekat, kasus SARS semakin banyak, produsen obat dalam negeri akan mulai melirik obat yang tadinya digunakan untuk mengobati penyakit hepatitis. Yang paling penting dari semuanya adalah semangat penderita untuk berusaha sembuh dari penyakitnya. Diharapkan dengan perawatan yang dilakukan, tubuh penderita akan membentuk kekebalan sendiri dan bisa sembuh dalam waktu yang tidak terlalu lama.

SPESIFIC PROTECTION
Hindari daerah epidemi SARS agar tidak mudah terjangkit penyakit SARS

Wednesday, February 1, 2012

Penyakit Gondongan : Antara Gejala Klinis, Blau dan Pemeriksaan Laboratorium

Penyakit Gondongan (Mumps atau Parotitis) adalah suatu penyakit menular dimana sesorang terinfeksi oleh virus (Paramyxovirus) yang menyerang kelenjar ludah (kelenjar parotis) di antara telinga dan rahang sehingga menyebabkan pembengkakan pada leher bagian atas atau pipi bagian bawah.

Penyakit gondongan tersebar di seluruh dunia dan dapat timbul secara endemic atau epidemik, Gangguan ini cenderung menyerang anak-anak yang berumur 2-12 tahun. Pada orang dewasa, infeksi ini bisa menyerang testis (buah zakar), sistem saraf pusat, pankreas, prostat, payudara dan organ lainnya.

Adapun mereka yang beresiko besar untuk menderita atau tertular penyakit ini adalah mereka yang menggunakan atau mengkonsumsi obat-obatan tertentu untuk menekan hormon kelenjar tiroid dan mereka yang kekurangan zat Iodium dalam tubuh.


·  Penularan Penyakit Gondongan
Penyakit Gondong (Mumps atau Parotitis) penyebaran virus dapat ditularkan melalui kontak langsung, percikan ludah, bahan muntah, mungkin dengan urin. Virus dapat ditemukan dalam urin dari hari pertama sampai hari keempat belas setelah terjadi pembesaran kelenjar.

Penyakit gondongan sangat jarang ditemukan pada anak yang berumur kurang dari 2 tahun, hal tersebut karena umumnya mereka masih memiliki atau dilindungi oleh anti bodi yang baik. Seseorang yang pernah menderita penyakit gondongan, maka dia akan memiliki kekebalan seumur hidupnya.


·  Tanda dan Gejala Penyakit Gondongan
Tidak semua orang yang terinfeksi oleh virus Paramyxovirus mengalami keluhan, bahkan sekitar 30-40% penderita tidak menunjukkan tanda-tanda sakit (subclinical). Namun demikian mereka sama dengan penderita lainnya yang mengalami keluhan, yaitu dapat menjadi sumber penularan penyakit tersebut.

Masa tunas (masa inkubasi) penyakit Gondong sekitar 12-24 hari dengan rata-rata 17-18 hari. Adapun tanda dan gejala yang timbul setelah terinfeksi dan berkembangnya masa tunas dapat digambarkan sdebagai berikut :
  1. Pada tahap awal (1-2 hari) penderita Gondong mengalami gejala: demam (suhu badan 38.5 – 40 derajat celcius), sakit kepala, nyeri otot, kehilangan nafsu makan, nyeri rahang bagian belakang saat mengunyah dan adakalanya disertai kaku rahang (sulit membuka mulut).
  2. Selanjutnya terjadi pembengkakan kelenjar di bawah telinga (parotis) yang diawali dengan pembengkakan salah satu sisi kelenjar kemudian kedua kelenjar mengalami pembengkakan.
  3. Pembengkakan biasanya berlangsung sekitar 3 hari kemudian berangsur mengempis.
  4. Kadang terjadi pembengkakan pada kelenjar di bawah rahang (submandibula) dan kelenjar di bawah lidah (sublingual). Pada pria akil balik adalanya terjadi pembengkakan buah zakar (testis) karena penyebaran melalui aliran darah.


·  Diagnosis Penyakit Gondongan (Mumps atau Parotitis)
Diagnosis ditegakkan bila jelas ada gejala infeksi parotitis epidemika pada pemeirksaan fisis, termasuk keterangan adanya kontak dengan penderita penyakit gondong (Mumps atau Parotitis) 2-3 minggu sebelumnya. Selain itu adalah dengan tindakan pemeriksaan hasil laboratorium air kencing (urin) dan darah.


·  Pemeriksaan Laboratorium
Disamping leucopenia dengan limfosiotsis relative, didapatkan pula kenaikan kadar amylase dengan serum yang mencapai puncaknya setelah satu minggu dan kemudian menjadi normal kembali dalam dua minggu.

Jika penderita tidak menampakkan pembengkakan kelenjar dibawah telinga, namun tanda dan gejala lainnya mengarah ke penyakit gondongan sehingga meragukan diagnosa. Dokter akan memberikan order untuk dilakukannya pemeriksaan lebih lanjut seperti serum darah. Sekurang-kurang ada 3 uji serum (serologic) untuk membuktikan spesifik mumps antibodies: Complement fixation antibodies (CF), Hemagglutination inhibitor antibodies (HI), Virus neutralizing antibodies (NT).


·  Komplikasi Akibat Penyakit Gondongan
Hampir semua anak yang menderita gondongan akan pulih total tanpa penyulit, tetapi kadang gejalanya kembali memburuk setelah sekitar 2 minggu. Keadaan seperti ini dapat menimbulkan komplikasi, dimana virus dapat menyerang organ selain kelenjar liur. Hal tersebut mungkin terjadi terutama jika infeksi terjadi setelah masa pubertas.

Dibawah ini komplikasi yang dapat terjadi akibat penanganan atau pengobatan yang kurang dini :
  1. Orkitis ; peradangan pada salah satu atau kedua testis. Setelah sembuh, testis yang terkena mungkin akan menciut. Jarang terjadi kerusakan testis yang permanen sehingga terjadi kemandulan.


  1. Ovoritis : peradangan pada salah satu atau kedua indung telus. Timbul nyeri perut yang ringan dan jarang menyebabkan kemandulan.


  1. Ensefalitis atau meningitis : peradangan otak atau selaput otak. Gejalanya berupa sakit kepala, kaku kuduk, mengantuk, koma atau kejang. 5-10% penderita mengalami meningitis dan kebanyakan akan sembuh total. 1 diantara 400-6.000 penderita yang mengalami enserfalitis cenderung mengalami kerusakan otak atau saraf yang permanen, seperti ketulian atau kelumpuhan otot wajah.


  1. Pankreatitis : peradangan pankreas, bisa terjadi pada akhir minggu pertama. Penderita merasakan mual dan muntah disertai nyeri perut. Gejala ini akan menghilang dalam waktu 1 minggu dan penderita akan sembuh total.


  1. Peradangan ginjal bisa menyebabkan penderita mengeluarkan air kemih yang kental dalam jumlah yang banyak


  1. Peradangan sendi bisa menyebabkan nyeri pada satu atau beberapa sendi.


·  Pengobatan Penyakit Gondongan
Pengobatan ditujukan untuk mengurangi keluhan (simptomatis) dan istirahat selama penderita panas dan kelenjar (parotis) membengkak. Dapat digunakan obat pereda panas dan nyeri (antipiretik dan analgesik) misalnya Parasetamol dan sejenisnya, Aspirin tidak boleh diberikan kepada anak-anak karena memiliki resiko terjadinya sindroma Reye (
Pengaruh aspirin pada anak-anak).

Pada penderita yang mengalami pembengkakan testis, sebaiknya penderita menjalani istirahat tirah baring ditempat tidur. Rasa nyeri dapat dikurangi dengan melakukan kompres Es pada area testis yang membengkak tersebut. Sedangkan penderita yang mengalami serangan virus apada organ pancreas (pankreatitis), dimana menimbulkan gejala mual dan muntah sebaiknya diberikan cairan melalui infus.

Pemberian kortikosteroid selama 2-4 hari dan 20 ml convalescent gammaglobulin diperkirakan dapat mencegah terjadinya orkitis. Terhadap virus itu sendiri tidak dapat dipengaruhi oleh anti mikroba, sehingga Pengobatan hanya berorientasi untuk menghilangkan gejala sampai penderita kembali baik dengan sendirinya.

Penyakit gondongan sebenarnya tergolong dalam "self limiting disease" (penyakit yg sembuh sendiri tanpa diobati). Penderita penyakit gondongan sebaiknya menghindarkan makanan atau minuman yang sifatnya asam supaya nyeri tidak bertambah parah, diberikan diet makanan cair dan lunak.

Jika pada jaman dahulu penderita gondongan diberikan blau (warna biru untuk mencuci pakaian), sebenarnya itu secara klinis tidak ada hubungannya. Kemungkinan besar hanya agar anak yang terkena penyakit Gondongan ini malu jika main keluar dengan wajah belepotan blau, sehingga harapannya anak tersebut istirahat dirumah yang cukup untuk membantu proses kesembuhan.


·  Pencegahan Penyakit Gondongan (Mumps/Parotitis)
Pemberian vaksinasi gondongan merupakan bagian dari imunisasi rutin pada masa kanak-kanak, yaitu imunisasi MMR (mumps, morbili, rubela) yang diberikan melalui injeksi pada usia 15 bulan.

Imunisasi MMR dapat juga diberikan kepada remaja dan orang dewasa yang belum menderita Gondong. Pemberian imunisasi ini tidak menimbulkan efek apanas atau gejala lainnya. Cukup mengkonsumsi makanan yang mengandung kadar Iodium, dapat mengurangi resiko terkena serangan penyakit gondongan.

Wednesday, December 14, 2011

Kelainan Metabolisme Karbohidrat

Definisi Metabolisme
Metabolisme adalah proses pengolahan (pembentukan dan penguraian) zat -zat yang diperlukan oleh tubuh agar tubuh dapat menjalankan fungsinya.
Kelainan metabolisme seringkali disebabkan oleh kelainan genetik yang mengakibatkan hilangnya enzim tertentu yang diperlukan untuk merangsang suatu proses metabolisme.

Karbohidrat
Karbohidrat adalah gula, diantaranya adalah glukosa, sukrosa dan fruktosa.
Beberapa gula (misalnya sukrosa) harus diproses oleh enzim di dalam tubuh sebelum bisa digunakan sebagai sumber energi. Jika enzim yang diperlukan tidak ada, maka gula akan tertimbun dan menimbulkan masalah kesehatan.
 Kelainan Metabolisme Karbohidrat
Berikut beberapa penyakit akibat kelainan metabolisme karbohidrat:

  1. Galaktosemia
            Galaktosemia (kadar galaktosa yang tinggi dalam darah) biasanya disebabkan oleh kekurangan enzim galaktose 1-fosfat uridil transferase. Kelainan ini merupakan kelainan bawaan.
     Sekitar 1 dari 50.000-70.000 bayi terlahir tanpa enzim tersebut. Patofisiologis awalnya,pasien tampak normal, tetapi beberapa hari atau beberapa minggu kemudian, nafsu makannya akan berkurang, muntah, tampak kuning (jaundice) dan pertumbuhannya yang normal terhenti.
Hati membesar, di dalam air kemihnya ditemukan sejumlah besar protein dan asam amino, terjadi pembengkakan jaringan dan penimbunan cairan dalam tubuh.
Karena kelainan ini merupakan herediter yang dibawa oleh ibu atau ayahnya, seorang wanita yang diduga membawa gen untuk penyakit ini sebaiknya tidak mengkonsumsi galaktose selama kehamilan.
Jika pengobatan tertunda, anak akan memiliki tubuh yang pendek dan mengalami keterbelakangan mental. Banyak yang menderita katarak. Kebanyakan penyebabnya tidak diketahui.
Pasien dengan galaktosemia, dilarang mengkonsumsi bahan makanan yang mengandung galaktosa dari karbohidrat seumur hidupnya, seperti susu yang kaya akan galaktosa.


  1. Glikogenesis
            Glikogenosis (Penyakit penimbunan glikogen) adalah sekumpulan penyakit keturunan yang disebabkan oleh tidak adanya 1 atau beberapa enzim yang diperlukan untuk mengubah gula menjadi glikogen atau mengubah glikogen menjadi glukosa(untuk Glikogenosis digunakan sebagai energi). Pada glikogenosis, sejenis atau sejumlah glikogen yang abnormal diendapkan di dalam jaringan tubuh, terutama di hati.
Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap contoh jaringan (biasanya otot atau hati), yang menunjukkan adanya enzim yang hilang.
Pengobatan tergantung kepada jenis penyakitnya.
Untuk membantu mencegah turunnya kadar gula darah, dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan kaya karbohidrat dalam porsi kecil sebanyak beberapa kali dalam sehari. Pada beberapa anak yang masih kecil, masalah ini bisa diatasi dengan memberikan tepung jagung yang tidak dimasak setiap 4-6 jam. Kadang pada malam hari diberikan larutan karbohidrat melalui selang yang dimasukkan ke lambung.

Penyakit penimbunan glikogen cenderung menyebabkan penimbunan asam urat, yang dapat menyebabkan gout dan batu ginjal. Untuk mencegah hal tersebut seringkali perlu diberikan obat-obatan.
Pada beberapa jenis glikogenesis, untuk mengurangi kram otot, aktivitas anak harus dibatasi.

  1. Intoleransi Fruktosa Herediter
Intoleransi Fruktosa Herediter adalah suatu penyakit keturunan dimana tubuh tidak dapat menggunakan fruktosa karena tidak memiliki enzim fosfofruktaldolase.
Sebagai akibatnya, fruktose 1-fosfatase (yang merupakan hasil pemecahan dari fruktosa) tertimbun di dalam tubuh, menghalangi pembentukan glikogen dan menghalangi perubahan glikogen menjadi glukosa sebagai sumber energi.
Mencerna fruktosa atau sukrosa (yang dalam tubuh akan diuraikan menjadi fruktosa, kedua jenis gula ini terkandung dalam gula meja) dalam jumlah yang lebih, bisa menyebabkan:
- hipoglikemia (kadar gula darah yang rendah) disertai keringat dingin
- tremor (gerakan gemetar diluar kesadaran)
- linglung
- mual
- muntah
- nyeri perut
- kejang (kadang-kadang)
- koma.
4. Fruktosuria
Fruktosuria merupakan suatu keadaan yang tidak berbahaya, dimana fruktosa dibuang ke dalam air kemih. Fruktosuria disebabkan oleh kekurangan enzim fruktokinase yang sifatnya diturunkan.
1 dari 130.000 penduduk menderita fruktosuria.  Fruktosuria tidak menimbulkan gejala, tetapi kadar fruktosa yang tinggi di dalam darah dan air kemih dapat menyebabkan kekeliruan diagnosis dengan diabetes mellitus.
Tidak perlu dilakukan pengobatan khusus.

5.            Pentosuria
Pentosuria adalah suatu keadaan yang tidak berbahaya, yang ditandai dengan ditemukannya gula xylulosa di dalam air kemih karena tubuh tidak memiliki enzim yang diperlukan untuk mengolah xylulosa.
Pentosuria hampir selalu hanya ditemukan pada orang Yahudi.
Pentosuria tidak menimbulkan masalah kesehatan, tetapi adanya xylulosa dalam air kemih bisa menyebabkan kekeliruan diagnosis dengan diabetes mellitus.
Tidak perlu dilakukan pengobatan khusus.

6. Diabetes melitus (Hiperglykemia)
Penyebab penyakit ini adalah defisiensi insulin. Gejala klinis yang terjadi akibat penyakit ini adalah Hiperglikemia yaitu Glikosuria
            Dapat diikuti gangguan sekunder metabolisme protein dan lemak juga dapat berakhir dengan kematian. Kebanyakan yang menderita penyakit ini adalah orang yang berusia antara 50-60 tahun atau pada lansia.

KOMPLIKASI DIABETES MELITUS
Merupakan gangguan biokimia. Cedera morfologik sebenarnya tidak dapat untuk menegakkan diagnosis. Tidak selalu sebagai dasar dari pada gangguan metabolisme. 20 % penderita meninggal tidak menunjukkan bukti-bukti kelainan anatomik prankeas.
         Seperempat penderita : pankreasnya normal
         Pada umumnya kerusakan pada sel beta ringan → tidak mungkin menimbulkan gangguan produksi insulin Bila ada : Hialinisasi Fibrosis
         Vakoalisasi hidropik yang sebenarnya merupakan penimbunan glikogen Pembuluh darah
         Bila gangguan metabolisme karbohidrat terlalu lama → hiperglikemik menahun, pada otot, hati dan jantung terjadi difisiensi.
         Lemak dimobilisasi sebagai sumber tenaga →lemak dalam darah bertambah.
         Lipaemia dan cholestrolimia → gangguan vaskular, dengan komplikasi aterioskelosis merata → skeloris pembuluh darah arteri coronaria, ginjal dan retinaMata
          Skelosis arteri retina → retinitis diabetika.Berupa perdarahan kecil-kecil tidak teratur
         pelebaran pembuluh darah retina dan berkeluk-keluk
         kapiler-kapiler membentuk mikroaneurisma
Jantung
         Sklerosis arteri coronaria → infrak otot jantung

Ginjal
      Kelainan degeneratif pada alat vaskular glomeruler – tubular
      pyleonepritis akut maupun kronis
         Kulit
         Penimbunan lipid dlm makropag-makropag pada dermis →xantoma diabetikum
         Susunan syaraf
         Pada syaraf tepi dan kadang medula spinalis
         Perubahan degeneratif
         Demyelinisasi
         Fibrosis
         Mungkin berhubungan dengan skelosis pembuluh darah

         Hati
      Perlemakan → hepatomegali dan infiltasi glikogen
      Disebabkan karena defisiensi karbohidrat → sumber tenaga dari lemak → imobilisasi lemak berlebihan → defisiensi lipotropik → lemak tidak dapat diangkut dari sel →penimbunan lemak berlebihan
         Klinis
      Polyphagia : tubuh tidak dapat memetabolisme karbohidrat yg dimakan →penderita banyak makan
      Polidipsia : glycosuria (diuresis osmotik) → kompensasi: penderita banyak minum
      Polyuria : glycosuria (diuresis osmotik) → penderita banyak kencing

         Hipoglykemia
      Patologis : Sering ditemukan pada 3 keadaan:
      Akibat pemakaian insulin berlebihan pada diabetes
      Pada pengobatan psykosis dengan shock hipoglikemik
      Akibat pembentukan insulin berlebihan pada tumor pankreas yg dibentuk oleh sel beta