الجمعة، 21 يونيو 2013

Antikoagulan Oksalat

Ilustrasi : stevens.ca

Antikoagulan jenis ini umumnya bersifat toksik dan berbahaya. Sifat antikoagulan didapat dari adanya oksalat yang merupakan zat penting untuk mengikat kalsium di dalam darah, yang mana kalsium merupakan faktor pembekuan darah, sehingga darah tidak membeku. Ada 3 macam oksalat yang digunakan sebagai antikoagulan yaitu ammonium oksalat, natrium oksalat dan kalium oksalat. Kombinasi seimbang antara ammonium oksalat dan kalium oksalat (perbandingan 3 : 2) dapat digunakan sebagai antikoagulan yang dikenal sebagi antikoagulan double oxalate menurut Paul dan Heller.
Adapun natrium oksalat dengan rumus molekul Na2C2O4 merupakan antikoagulan yang bekerja dengan cara mengikat kalsium sehingga membentuk kalsium oksalat yang mengendap. Nama lain dari natrium oksalat adalah oxalic acid sodium salt dengan berat molekul 134 g/mol. Zat ini berbahaya apabila tertelan atau mengenai kulit. Oleh karena itu penggunaannya harus berhati-hati jangan sampai terkena mata, kulit, atau pakaian. Penggunaannya 1 bagian oksalat + 9 bagian darah. Biasanya digunakan untuk pembuatan adsorb plasma dalam pemeriksaan hemostasis. Digunakan juga dalam bentuk larutan dari 0,1 N untuk pemeriksaan Plasma Protrombin Time (PPT) dengan perbandingan 9 bagian darah ditambah 1 bagian natrium oksalat.
Sedangkan kalium oksalat biasanya dikombinasikan dengan natrium flourida yang digunakan pada pemeriksaan glukosa. Glukosa dalam sampel darah dapat mengalami perubahan-perubahan oleh enzim yang ada di dalam darah tersebut, sehingga bila darah dibiarkan lama sebagian gula dalam darah sudah pecah dan nilai yang diperoleh menjadi kurang dari nilai yang seharusnya. Glukosa mengalami penurunan sebesar 5 - 7 % per jam pada spesimen orang dewasa dan 24 % per jam pada neonatus atau pasien dengan jumlah leukosit yang tinggi. Terlambat dalam penanganan spesimen dalam 3 jam setelah pengambilan bisa menyebabkan kehilangan 9 mg/dL.
Kalium oksalat berfungsi sebagai antikoagulan dan NaF berfungsi sebagai antiglikolisis dengan cara meracuni jalur glikolisis yaitu menghambat kerja enzim Phosphoenol pyruvate dan urease sehingga kadar glukosa darah stabil, sedangkan kalium oksalat berkerja sebagai antikoagulan dengan cara mengikat faktor pembekuan darah kalsium menjadi kalsium oksalat. Florida dapat mencegah glikolisis sehingga kadar gula darah dapat dipertahankan. Untuk sampel yang disimpan pada suhu 15-25°C stabil selama 24 jam dan pada suhu 4°C stabil selama 10 hari.
Namun kombinasi antikoagulan ini banyak terjadi hemolisis sehingga tidak bisa digunakan untuk sebagian besar pemeriksaan lainnya. Florida digunakan dalam bentuk serbuk dengan perbandingan 2 mg untuk tiap 1 ml darah. NaF biasanya tersedia dalam tabung vakum berwarna abu-abu, atau dikombinasikan dengan kalium oksalat atau NaF juga dikombinasikan dengan Na2EDTA.

1 Post a Comment:

  1. Terimakasih Infonya sangat membantu..
    Mau tanya referensi/sumbernya dari mana yah??
    Maaf dan Terimakasih sebelumnya..
    Mohon responnya

    ردحذف